Inti teori Maslow adalah bahwa kebutuhan manusia tersusun dalam suatu hirarki. Tingkat kebutuhan yang paling rendah adalah kebutuhan fisiologis dan tingkat yang tertinggi adalah kebutuhan akan perwujudan diri (self actualization needs). Kebutuhan-kebutuhan tersebut didefinisikan:
1. Kebutuhan Fisiologis (Physiological Needs)
Tingkat kebutuhan yang paling rendah dalam hirarki Maslow adalah Fisiologis.Ini merupakan kebutuhan yang paling pokok atau utama bagi karyawan. Kebutuhan ini misalnya : kebutuhan akan makan, minum, tempat tinggal dan istirahat.
2. Kebutuhan Rasa Aman (Safety Needs)
Apabila kebutuhan psikologis sedikitnya telah terpenuhi, maka kebutuhan rasa aman akan muncul menggantikannya. Hal ini menjadi kebutuhan yang berusaha dipenuhi oleh karyawan tersebut, yaitu kebutuhan yang memotivasinya. Bekerja dengan mendapatkan perlindungan yang baik, maka karyawan akan melakukan pekerjaan dengan tenang. Begitu juga dengan kesehatan yang diperhatikan dengan memberikan jaminan kesehatan bagi setiap karyawan, asuransi, uang pesangon dan masih banyak lagi masalah yang dihadapi dan diperhatikan, dengan perhatian yang demikian karyawan akan senantiasa merasa aman keadaan hidupnya baik untuk masa sekarang dan untuk masa yang akan datang.
3. Kebutuhan Sosial (Social Needs)
Apabila kebutuhan psikologi dan rasa aman telah terpenuhi, menurut Maslow kebutuhan itu tidak lagi memotovasi perilaku. Sekarang kebutuhan sosial yang menjadi motivasi aktif dari perilaku. Ini adalah kebutuhan-kebutuhan seperti afiliasi, memberi dan menerima kasih sayang, dan persahabatan. Jika kebutuhan ini terpenuhi, maka akan tercipta suasana yang enak dalam melakukan pekerjaan. Dengan terpenuhinya kebutuhan sosial tersebut, maka akan terasa saling cinta, persahabatan, perasaan memiliki dan diterima oleh kelompok, yang dengan sendirinya akan selalu merasa nyaman dalam melakukan pekerjaannya.
4. Kebutuhan Harga Diri (Esteem Needs)
Dengan kenaikan status dan kedudukan kepercayaan diri, kehormatan diri, penghargaan pada setiap karyawan akan mengakibatkan cara kerja akan meningkat dan sebagian besar karyawan akan bersemangat melakukan pekerjaan dengan hasil yang memuaskan.
5. Kebutuhan Perwujudan Diri(Self Actualization Needs)
Akhimya terdapat kebutuhan tertinggi, yaitu kebutuhan yang hanya mulai mendominasi perilaku karyawan apabila semua kebutuhan pada tingkat yang lebih rendah telah terpenuhi. Inilah kebutuhan akan perwujudan diri, yaitu kebutuhan yang dimiliki semua karyawan untuk menjadi orang yang dirasa bahwa mereka mempunyai kemampuan untuk mewujudkannya. Dalam hal ini karyawan diberi kesempatan untuk menggunakan potensi diri, pertumbuhan dan pengembangan diri dalam melakukan pekerjaan.
1. Kebutuhan Fisiologis (Physiological Needs)
Tingkat kebutuhan yang paling rendah dalam hirarki Maslow adalah Fisiologis.Ini merupakan kebutuhan yang paling pokok atau utama bagi karyawan. Kebutuhan ini misalnya : kebutuhan akan makan, minum, tempat tinggal dan istirahat.
2. Kebutuhan Rasa Aman (Safety Needs)
Apabila kebutuhan psikologis sedikitnya telah terpenuhi, maka kebutuhan rasa aman akan muncul menggantikannya. Hal ini menjadi kebutuhan yang berusaha dipenuhi oleh karyawan tersebut, yaitu kebutuhan yang memotivasinya. Bekerja dengan mendapatkan perlindungan yang baik, maka karyawan akan melakukan pekerjaan dengan tenang. Begitu juga dengan kesehatan yang diperhatikan dengan memberikan jaminan kesehatan bagi setiap karyawan, asuransi, uang pesangon dan masih banyak lagi masalah yang dihadapi dan diperhatikan, dengan perhatian yang demikian karyawan akan senantiasa merasa aman keadaan hidupnya baik untuk masa sekarang dan untuk masa yang akan datang.
3. Kebutuhan Sosial (Social Needs)
Apabila kebutuhan psikologi dan rasa aman telah terpenuhi, menurut Maslow kebutuhan itu tidak lagi memotovasi perilaku. Sekarang kebutuhan sosial yang menjadi motivasi aktif dari perilaku. Ini adalah kebutuhan-kebutuhan seperti afiliasi, memberi dan menerima kasih sayang, dan persahabatan. Jika kebutuhan ini terpenuhi, maka akan tercipta suasana yang enak dalam melakukan pekerjaan. Dengan terpenuhinya kebutuhan sosial tersebut, maka akan terasa saling cinta, persahabatan, perasaan memiliki dan diterima oleh kelompok, yang dengan sendirinya akan selalu merasa nyaman dalam melakukan pekerjaannya.
4. Kebutuhan Harga Diri (Esteem Needs)
Dengan kenaikan status dan kedudukan kepercayaan diri, kehormatan diri, penghargaan pada setiap karyawan akan mengakibatkan cara kerja akan meningkat dan sebagian besar karyawan akan bersemangat melakukan pekerjaan dengan hasil yang memuaskan.
5. Kebutuhan Perwujudan Diri(Self Actualization Needs)
Akhimya terdapat kebutuhan tertinggi, yaitu kebutuhan yang hanya mulai mendominasi perilaku karyawan apabila semua kebutuhan pada tingkat yang lebih rendah telah terpenuhi. Inilah kebutuhan akan perwujudan diri, yaitu kebutuhan yang dimiliki semua karyawan untuk menjadi orang yang dirasa bahwa mereka mempunyai kemampuan untuk mewujudkannya. Dalam hal ini karyawan diberi kesempatan untuk menggunakan potensi diri, pertumbuhan dan pengembangan diri dalam melakukan pekerjaan.