Categories

Menangani Penyakit Bercak Daun di Pembibitan Kelapa Sawit



Penyakit bercak daun biasanya menyerang bibit kelapa sawit pada periode MN, namun gejala awal kadangkala sudah dujumpai ketika masih PN. Serangan berat menyebabkan pertumbuhan bibit terhambat dan merana, bahkan jika tidak dikendalikan dengan baik, maka bibit harus ditunda penanmannya di lapangan atau bahkan harus diafkirkan. Penyakit bercak daun bukan merupakan penyakit tular biji (seed born disease) dan intensitas serangan sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan sera tindakan agronomis yang tepat dan sesuai waktu sangat membatu menekan perkembangan penyakit bercak daun hingga tingkat sangat rendah dan terkendali.

Daerah Sebaran
Penyakit ini menimbulkan kerusakan serius pada bibit kelapa sawit di wilayah NAD, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Tengah.

Penyebab
Penyakit ini disebabkan oleh beberapa jamur yaitu Curvularia eragrostidis, Cochiobolus carbonus, Drechslera halodes, dan Helminthosporium sp. Dengan gejala yang berbeda.

Gejala Penyakit
Gejala dimulai dengan munculnya bercak kecil tersebar secara acak dan selanjutnya bercak tidak membesar. Bercak yang sangat banyak dan berdekatan menyebabkan daun seperti kering atau klorosis.

Faktor Pendorong
  •      Populasi bibit persatuan luas terlalu tinggi atau terlalu rapat (jarak tanam kurang dari 90x90 cm)
  •       Keadaan pembibitan yang terlalu lembab
  •       Kelebihan air siraman dan cara penyiraman yang kurang tepat
  •       Kebersihan pembibitan yang kurang terpelihara dengan baik
  •   Banyak gulma yang merupakan inang alternatif bagi patogen, terutama dari keluarga Gramineae.
Pengendalian
  •     Memperjarang letak bibit
  •     Mengurangi volume air siraman sementara waktu
  •    Penyiraman secara manual menggunakan gembor lebih  dianjurkan, dan sebaiknya diarahkan   kepermukaan tanah dalam polibeg bukan ke daun.
  •  Mengisolasi dan memangkas daun-daun sakit dari bibit yang bergejala ringan-sedang selanjutnya disemprot dengan funngisida thibenzol, captan atau thiram dengan konsentrasi 0,1/0,2% tiap 10-14 hari.
  •    Memusnahkan dengan cara membakar bibit yang terserang berat
By : From Anysource