Penyakit Antraknosa
merupakan sekumpulan nama infeksi pada daun biit-bibit muda yang disebabkan
oleh 3 genera jamur patogenik. Penyakit ini telah dilaporkan terdapat di
berbagai perkebunan di Indonesia.
Penyebab
Penyakit ini disebabkan
oleh beberapa spesies jamur patogenik, yaitu Botryodiplodia spp, Melanconium
elaidis dan Glomerella cingulata.
Spora dihasilkan di dalam piknidia atau aservuli, menyebar dengan bantuan angin
atau percikan air siraman atau hujan.
Gejala
Penyakit
Serangan Botryodiplodia
menyebabkan munculnya titik-titik terang kemudian berubah menjadi coklat gelap
dengan ukuran yang semakin membesar. Kemudian titik berubah menjadi coklat
terang dan membentuk zona kekuning-kuningan. Bagian tengah bercak akan
mengering dengan tekstur seperti tipis berwarna abu-abu atau coklat
keabu-abuan.
Serangan Melanconium
diawali adanya titik bening tidak berwarna (hialin) dan dengan cepat berkembang
sehingga menjadi coklat terang seperti terendam air. Nekrosis berkembang pada
jaringan yang terinfeksi dengan batas berwarna kuning pucat.
Serangan Glomerella
ditandai dengan adanya titik basah pada antar vena dan membesar memanjang
mengikuti arah dua vena tersebut. Pada ujung daun selanjutnya akan berubah
menjadi coklat atau hitam dan dibatasi oleh lingkaran (halo) kuning pucat.
Selanjutnya bagian
tengah bercak akan mati, kering dan rapuh.
Pengendalian
Penyakit Antraknosa
- Jangan terlambat pindah tanam dari pre nursery ke main nursery
- Pemupukan berimbang dengan standar PPKS
- Memisahkan bibit sakit dari bibit sehat
- Penyemprotan 0,2%, Benlate 0,3%, dan Antracol 0,2% dengan interval 1 minggu.
By : From Anysource