Categories

Pengertian Motivasi

Motivasi pada umumnya ditujukan untuk mengkaji bagaimana dapat mengefektifkan karyawan agar dapat bekerja dengan lebih baik dalam menunjang operasional perusahaan dengan lancar. Maka untuk itu perlu dicarikan suatu solusi dalam rangka bagaimana mengarahkan potensi karyawan agar bekerja secara produktif dan dapat mencapai serta mewujudkan tujuan bersama.

Motivasi merupakan proses pemberian motif (penggerak bekerja) kepada karyawan sedemikian rupa sehingga mereka mau bekerja sama dengan ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi secara efesien dan efektif. Untuk lebih jelasnya, Robbin (2006) mengemukakan bahwa motivasi adalah keinginan untuk melakukan sebagai kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan-tujuan organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu untuk memenuhi suatu kebutuhan individual. Sedangkan Nitisemito (2004) mengemukakan bahwa motivasi adalah merupakan proses untuk mencoba mempengaruhi seseorang untuk melakukan sesuatu yang kita inginkan.


Sedangkan menurut Malthis (2001) motivasi merupakan hasrat didalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut melakukan tindakan. Sedangkan Rivai (2004) berpendapat bahwa motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai-nilai yang mempengaruhi individu untuk mencapai hal yang spesifik sesuai dengan tujuan individu.


Motivasi adalah kesediaan melakukan usaha tingkat tinggi guna mencapai sasaran organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan usaha tersebut memuaskan kebutuhan sejumlah individu (Robins dan Mary, 2005).


Dengan demikian dari uraian dan definisi yang telah dikemukakan diatas dapat dinyatakan bahwa pemimpin harus dapat memahami, meramalkan bahkan mengawasi dan mengubah pada saat tertentu dan pada waktunya. Untuk itulah pemimpin perlu mempunyai pengetahuan mengenai motif bawahan yang dapat mendorong timbulnya tindakan tertentu pada waktu tertentu pula.


Pemberian motivasi yang dilakukan pimpinan sedikit banyaknya akan memberikan sespon positif bagi karyawan dalam rangka melaksanakan aktivitas kerjanya, karena nilai motivasi sangat memberikan kesan positif bagi karyawan bila diberikan dengan cara-cara elegan. Karena karyawan mempunyai sifat penerima pada saat mereka diperhatikan dalam bekerja sesuai dengan kondisi yang ada pada perusahaan tersebut.


Maka untuk melaksanakan pekerjaan yang dibebankan kepadanya, pimpinan harus dapat memperhatikan kemampuan dan keahlian yang mereka miliki untuk mengantisipasi kegagalan pekerjaan nantinya. Namun ketidak mampuan karyawan dalam melakukan pekerjaan dengan baik hendaknya diberikan dorongan (motivasi) oleh pimpinan. Sebab kegagalan pekerjaan karyawan dapat disebabkan adanya pengaruh lingkungan kerja seperti pemberian motivasi, kepemimpinan, suasana kerja, kompensasi (imbalan) maka untuk itu perhatian pada aspek tersebut perlu dikaji ulang dalam rangka meningkatkan prestasi kerja karyawan.


Sedangkan teori motivasi yang terus berkembang telah membawa kedasaran peimikiran tentang peranan motivasi bagi kebutuhan manusia dalam melakukan pekerjaan. Bila ditinjau dari psikologis mengenai motivasi ada beberapa prinsip dasar dari motivasi, Nawawi (2000, 352), yaitu :


1. Teori Kebutuhan (Need) Abraham Maslow


2. Teori Dua Faktor dari Frederick Herzberg.


3. Teori Prestasi (Achievement) dari David McCelland.