Categories

Kekeliruan Ketika Memotret

Dalam belajar fotografi, apalagi secara otodidak banyak diantara fotografer sering melakukan kekeliruan tanpa disadarinya. Untuk membantu sobat mempelajari dimana letak kekeliruan khususnya kepada fotografer pemula.

Langsung saja, kenali dan evaluasilah aneka kesalahan umum yang biasa dialami oleh para fotografer pemula berikut ini :
  • Salah menentukan nilai eksposur >> shutter, aperture dan ISO tidak jeli memperhitungkan pencahayaan saat itu, terkadang menurut mata sobat masih cukup terang ternyata kamera menganggap sudah mulai gelap.
  • Salah memutuskan penggunaan lampu kilat, kadang saat diperlukan kita justru lupa mengaktifkannya
  • membiarkan lampu kilat dalam mode ‘Red Eye’ yang akan menyala beberapa kali sebelum memotret, sehingga akan menyebabkan kita ketinggalan momen (biasanya pada kamera saku)
  • Salah menentukan titik fokus yang diinginkan (bila kameranya bisa memilih titik fokus) sehingga mana yang tajam mana yang blur jadi terbalik
  • Tidak memakai format RAW saat memotret sesuatu momen yang amat penting terlalu percaya pada mode AUTO (berlatihlah memakai mode A/S/M bila ada)
  • Tidak memakai setting white balance yang tepat (misal harusnya flourescent tapi pilih WB tungsten) memakai pilihan metering yang tidak tepat (apalagi saat terang gelapnya objek foto tidak merata / area kontras tinggi)
  • Lupa memeriksa setting kompensasi eksposur (Ev) yang beresiko membuat foto jadi under atau over-exposed
  • Tidak mengkompensasi eksposure (Ev) secara manual (ke arah plus atau minus) saat metering kamera memberi hasil yang tidak sesuai dengan keinginan kita
  • Tidak meluangkan waktu untuk melihat histogram (baik sebelum atau sesudah memotret) padahal di saat terik matahari, layar LCD kamera tidak lagi akurat untuk mengukur eksposure.
  • Lupa mengaktifkan fitur image stabilizer (bila ada) saat diperlukan, seperti saat speed rendah atau saat memakai lensa tele)
  • Tidak berupaya mendapat sweet spot lensa saat perlu foto yang tajam (menghindari fokal lensa ekstrim dan stop down dari bukaan maksimal) tidak membawa baterai cadangan, khususnya yang berjenis AA/NiMH
  • Tidak mengaktifkan AF-assist beam/strobe saat low-light yang menyebabkan kamera kesulitan mencari fokus
  • Tidak sengaja menghapus sebuah foto (waduh)
  • Tidak memakai tripod saat memakai shutter lambat (dibawah 1/20 detik)
Adapun aneka kecerobohan dalam penggunaan kamera yang beresiko membuat kamera anda rusak diantaranya :
  • Tidak berhati-hati menjaga lensa dari sidik jari, cipratan air bahkan benturan (impact)
  • Lupa mematikan kamera saat mengganti lensa atau kartu memori membawa kamera dengan
  • Menggenggam lensanya (untuk DSLR dengan lensa ber-mounting plastik ini bisa mengundang resiko patah)
  • Memasang filter dengan memutarnya terlalu kuat (untuk lensa kit yang masih memakai sistem rotating lens seperti lensa kit Canon atau Nikon 18-55mm) yang beresiko
  • Merusak motor di dalam lensa, serta mengarahkan kamera anda ke matahari di siang hari bolong
  • Meniup debu yang menempel di sensor (maaf, air liur bisa saja terciprat ke sensor dan membuat masalah semakin runyam >> solusi, gunakan peniup debu yang tersedia khusus untuk kamera.
Tentu saja hal-hal seperti ini perlu dicermati guna mencegah gagalnya foto-foto penting atau hingga rusaknya peralatan sobat. Sayang khan saat peristiwa yang difoto ternyata hasilnya mengecewakan karena kita melakukan kesalahan yang tampaknya sepele tapi sangat berpengaruh, jadi sayangilah kamera sobat miliki.

Sumber : kupaskamera