Categories

Pembukuan Sederhana, Langkah Awal UMKM Naik Kelas di Desa Mayang

 Simalungun – Dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan memperkuat kapasitas pelaku usaha kecil, pelatihan pembukuan keuangan untuk usaha mikro diselenggarakan di Desa Mayang, Kecamatan Bosar Maligas, Kabupaten Simalungun, Kamis (17/4/2025).

Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 15 pelaku UMKM dari berbagai jenis usaha, mulai dari kuliner, kerajinan rumah tangga, hingga kios kelontong. Mereka dibekali kemampuan dasar untuk mencatat dan mengelola keuangan secara sederhana namun sistematis.

Pelatihan ini merupakan hasil kolaborasi antara PT P N IV dan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen (STIM) Sukma Medan, yang secara aktif mendorong kegiatan pengabdian masyarakat. Kegiatan ini menyasar pelaku usaha lokal yang selama ini belum familiar dengan pencatatan keuangan.

Ruang Lingkup Pembahasan

Peserta mendapat pembekalan mengenai:

  • Dasar pembukuan usaha mikro

  • Teknik pencatatan kas harian dan laporan mingguan

  • Penyusunan laporan laba-rugi sederhana

  • Pemanfaatan fitur mail merge untuk membuat nota dan rekap cepat

Wendi Amsuri Nasution, dosen STIM Sukma sekaligus fasilitator kegiatan, memandu peserta dengan pendekatan yang membumi. Materi disampaikan dengan simulasi langsung agar mudah dipahami, bahkan oleh peserta yang belum terbiasa dengan komputer.

“Kunci keberhasilan UMKM bukan hanya rajin produksi, tapi juga disiplin mencatat. Dari situ, keputusan usaha bisa diambil dengan lebih bijak,” jelas Wendi.


Tujuan Pelatihan

Pelatihan ini bertujuan untuk:

  • Menumbuhkan kesadaran finansial pelaku UMKM

  • Menjadikan pencatatan sebagai kebiasaan usaha

  • Membantu pelaku usaha memahami posisi keuangan secara real-time

  • Meningkatkan kesiapan UMKM mengakses pembiayaan atau berkembang secara profesional

Harapan Pelaku Usaha

Peserta mengaku pelatihan ini membuka wawasan baru dan mendorong mereka untuk lebih serius dalam pengelolaan usaha.

“Biasanya cuma catat di kepala. Sekarang saya ngerti kalau pembukuan itu bisa bantu atur modal dan tahu untung beneran,” ujar Ibu Sulastri, pelaku usaha makanan ringan.

“Mudah-mudahan ada lanjutan pelatihan yang bahas stok barang atau hitung harga pokok, biar usaha kami lebih siap berkembang,” tutur Pak Dedi, pemilik toko sembako.


Pelatihan ini jadi bukti bahwa perubahan besar bisa dimulai dari hal sederhana. Dengan pembukuan yang baik, UMKM di desa pun bisa naik kelas dan bertahan dalam persaingan usaha yang makin kompleks.