Parenting berarti ilmu menjadi orang
tua, ilmu pengasuhan di era modern. Orang tua yang tidak
mempersiapkan diri atau cuek, berarti merencanakan kegagalan bagi buah
hatinya.
Praktisi parenting yaitu Abah
Ihsan mengibaratkan orang tua yang belajar parenting, seperti
mengemudikan kendaraan. Contohnya saat istri meminjam mobil untuk
dia kendarai. Apakah sang suami bisa memberikan kunci mobil tersebut,
jika istrinya belum pernah menyetir mobil sendiri? Bahkan belum
pernah mengikuti kursus mengemudi. Terbayang risiko, seperti mobil
bisa mencelakakan orang lain di jalan raya. Istri bisa celaka, mobil bisa
penyok dan hancur, serta risiko lainnya. Tentu suami yang baik tidak
akan memperbolehkan istri untuk mengemudikan mobil, bukan? Nah,
bagaimana dengan anak? Jika orang tua tidak pernah belajar mengasuh anak
atau mempelajari parenting, bagaimana nasib anak?
Itulah salah satu alasan mengapa
belajar parenting sangat penting!
Berikut 5 alasan lainnya agar orang
tua dan calon orang tua belajar parenting, antara lain:
- Mempersiapkan diri untuk mengasuh anak dengan ilmu yang sesuai perkembangan zaman di mana anak bertumbuh dan hidup besar
- Mampu memahami perbedaan kondisi psikologis anak yang berbeda-beda, meskipun mereka berasal dari lingkungan yang sama atau saudra kembar
- Meminimalisasi atau meminimalkan risiko membesarkan anak di era digital. Di mana tantangannya pun semakin besar
- Dengan belajar parenting, orang tua menjadi percaya diri ketika menghadapi masalah dalam pengasuhan anak.
- Berbagi pengalaman mengenai pengasuhan anak, bersama mentor serta orang tua lainnya.
Sumber : Parenting Academy